Yayasan di Garut ini Kontra Sampah untuk Kerajinan

694

Yayasan di Garut ini Kontra Sampah untuk Kerajinan

Pada Hari Kepedulian Sampah Nasional (HPSN) 2017, pangkalan yang dipimpinnya telah membangun 20 desa di Kabupaten Garut untuk bergabung dengan Paragita.
Yayasan dalam bisnis pengolahan sampah. Dalam kurun waktu 3 minggu, 20 desa yang dilatihnya bisa mandiri
menangani sampah Sebenarnya dia menyatakan, ada warga negara luar negeri di antara mereka di Sri Lanka, yang dengan sukarela datang jauh-jauh kemari
Garut, untuk belajar bagaimana mengelola sampah dari Yayasan. Bahkan basis yang bergerak di lingkungan alam, terutama
Limbah, mampu membangunkan masyarakat untuk menghilangkan sampah di tempat. Sudah terbukti, setelah yayasan, tidak ada lagi sampah
yang mengumpulkan sekitar pembuatan kerajinan. Yayasan Paragita, salah satu pengawas sampah di Kabupaten Garut, Jawa Barat,
Bisa sampah sampah di sekitar komunitas mereka menjadi barang antik yang memiliki nilai jual tinggi. “Ada 20 desa yang ada
Saat ini instrumental dalam mengelola sampah, dan saya sering keluar dari orang asing, hanya dari Sri Lanka yang ingin mengerti
bagaimana mengelola sampah, “katanya beralasan. Beberapa barang yang telah dihasilkan dari daur ulang sampah meliputi tas tangan, tas,
band, dan rak buku, semua yang tercipta dari sampah yang tidak terpakai. Yayasan di Garut ini Kerugian Sampah menjadi Kerajinan
Foto: Hakim Ghani “Orang sampah menggunakan artifisial menjadi barang antik, karakter dari sampah yang menurut orang tidak berguna, kita bisa
mencari nafkah, “katanya.Baca juga: harga piala

Leave a comment